Jurnalis Amerika Serikat Bayard Taylor pernah menulis, "Memakannya seperti mengorbankan harga diri."
Feed - Bagi masyarakat Indonesia dan Malaysia, durian disebut sebagai rajanya buah. Aromanya yang khas, daging buahnya yang empuk, serta sensasi rasanya yang luar biasa, adalah alasan pemberian gelar itu. Namun, beda budaya beda perlakuan. Durian dianggap buah paling bau di dunia oleh bangsa Barat.
Jurnalis Amerika Serikat dari abad 19 bernama Bayard Taylor malah pernah menulis, "Memakannya seperti mengorbankan harga diri." Keburukan lain soal durian juga pernah disebutkan chef dan pembawa acara memasak, Anthony Bourdain. Menurutnya memakan durian akan mengakibatkan nafas yang sangat bau. "Nafas Anda akan berbau seperti habis berciuman dengan nenek yang sudah meninggal."
Durian juga pernah masuk dalam salah satu scene film Julia Robert, 'Eat, Pray, Love,' ketika tengah berada di Bali. Dalam adegan yang mengambil lokasi di salah satu pasar di Ubud, durian disebut "berbau seperti kaki nenek".
Dengan segala kebencian seperti itu, ternyata bisa disimpulkan bahwa aroma menjadi alasan mengapa durian sangat dibenci oleh para "bule". Aroma kuat dari durian ternyata mulai diteliti oleh para pakar sejak tahun 1970-an.
Usaha terakhir untuk menelitinya ditelurkan dalam Journal of Agriculture and Food Chemistry yang menyebut ada 24 senyawa kimia dalam sebuah durian hingga membuatnya memiliki bau yang sangat kuat. Sampai saat ini belum ada kesepakatan apa aroma yang dihasilkan durian; mirip madu, bawang busuk, seperti jeruk, atau bau mirip belerang.
Meski demikian, durian ternyata tetap membuat sebagian pihak penasaran. Seorang video jockey dari New York Times, Thomas Fuller, menyebutkan bahwa durian memang bau seperti bangkai, sulit dibawa, dan jika pun bisa diangkut rasanya seperti membawa senjata Zaman Pertengahan.
"Namun, cobalah daging buahnya yang pucat, creamy, dan Anda akan merasakan ragam hazelnut, aprikot, pisang yang dikaramel, serta telur. Tidak ada buah yang seperti ini."