Jangan sampai bayi Anda terkena dampaknya.
Feed.merdeka.com - Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada organ hati manusia yang dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti virus, bakteri, obat-obatan, dan zat berbahaya lainnya. Penyakit menular ini digolongkan penyakit silent killer karena tidak menunjukan gejala.
Prof. DR. dr. David Handojo Muljono SpPD, spesialis penyakit dalam menjelaskan ada empat tipe hepatitis yaitu hepatis A, B, C, dan D. Ada dua cara penularan penyakit ini.
"Penularan bisa melalui teman ke teman melalui darah yang disebut horizontal atau dari ibu ke anak yang disebut vertikal," ujar dr. David saat ditemui dalam acara 'Kenali, Deteksi, Obati: Bertindak Sekarang untuk Indonesia Bebas Hepatitis' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Agustus 2016.
Hepatitis tipe B dan C lebih sering dialami oleh masyarakat Indonesia. Upaya penanggulangan penyakit ini ialah dengan memutus rantai penularan hepatitis, di antaranya hepatitis vertikal --ibu hamil dengan hepatitis atau yang berisiko hepatitis kepada bayinya.
Dr. dr. Hanifah Oswari, SpA, menerangkan penularan hepatitis B dari ibu kepada bayi, walaupun dapat terjadi pada kehamilan, sebagian besar terjadi pada proses persalinan. Bayi tersebut tidak menunjukan gejala terserang hepatitis, tetapi dapat berkembang menjadi hepatitis kronis atau sirosis hati pada saat anak-anak atau dewasa.
Bahkan kondisi tersebut sewaktu-waktu dapat menjadi kanker hati karena hepatitis B. Melihat permasalah tersebut seharusnya Anda dapat mencegah tersebut terjadi dengan penanganan yang tepat.
"Cek terlebih dahulu kondisi tubuh sebelum memutuskan untuk memiliki anak, atau saat hamil, ibu hamil dengan risiko hepatitis sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan apakah dirinya HBsAg positif atau negatif," ujar dr. Hanifah
Selanjutnya, dr Hanifah menambahkan bahwa bayi dari ibu dengan status HbsAg negatif atau tidak diketahui akan diberi imunisasi aktif dengan pemberian HB 0 kurang dari 24 jam setelah lahir dengan pemberian vitamin K-1. Sedangkan bayi dari ibu dengan status HbsAg positif akan diberikan imunisasi immunoglobulin kurang dari 24 jam setelah lahir bersamaan dengan pemberian HB 0 pada paha yang berbeda kemudian diikuti dengan imunisasi hepatitis B sesuai dengan program imunisasi nasional yaitu pada usia 2,3, dan 4 bulan.
Saat bayi sudah berusia sembilan hinga 12 bulan, akan dilakukan tes HBsAg serta titer anti HBs. "Bila imunisasi atau vaksin ditunda sebelum 24 jam dari kelahiran akan berdampak hepatitis dari ibu tidak dapat dicegah," tambah dr. Hanifah.
Baca juga:
Dikabarkan Hamil, Istri Aming Banjir Ucapan dari Netizen
Rangkaian Foto Chelsea Olivia Hamil, Makin Berisi Makin Ciamik
Biasa Tampil Aneh, Jeng Kelin Bikin Pangling Kala Hamil
Sebelum Melahirkan, Wanita Hamil Wajib Menanyakan 4 Hal Berikut