RA tak bisa berkata-kata, hanya menangis saja.
Feed.merdeka.com - Kasus pembunuhan Enno Parihah yang terjadi di bulan Mei 2016 sudah memasuki tahap baru. Di mana ketiga tersangkanya kini tengah menghadapi persidangan. Namun salah satu tersangka yakni Rahmat Alim (RA) justru mendapat lebih banyak perhatian karena statusnya yang masih di bawah umur.
(Baca: Pengakuan Menakutkan Pembunuh Tancapkan Cangkul di Kemaluan)
Tersangka RA diketahui masih duduk di bangku SMP dan berusia 16 tahun. Dalam persidangan ketiga yang digelar PN Tangerang hari Kamis, 9 Juni 2016. RA tak dapat menahan tangis. Apalagi sat itu dia dikunjungi guru dan teman sekelasnya.
"Tadi sebelum mulai sidang, anak itu (RA) langsung meluk saya, wali kelasnya Pak Ahmad Hafidz dan teman-temannya, ada Opi sama Husnul Khotimah," ungkap Aping, Kepala Sekolah SMP El-Marzukiyah seperti dilansir Merdeka. Karena situasi yang sangat emosional, dua teman RA pun tak kuasa menahan tangis.
Menurut Aping, RA saat itu tak berujar apa-apa selain cuma terus menangis di pelukan gurunya. Aping pun berharap agar RA tetap jujur dan yakin kalau pemuda yang dikabarkan menjalin kasih dengan Enno itu adalah korban salah tangkap. Kedatangan Opi dan Husnul sendiri rupanya sebagai saksi yang meringankan dan membela RA.
RA menjadi terdakwa pembunuhan Enno yang dilakukan secara kejam di mess karyawan PT Polyta Global Mandiri, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. RA bersama dua orang pelaku lainnya membunuh, menyiksa, dan memasukkan pacul ke dalam kemaluan Enno. Kejadian sadis itu bermula dari kekesalan pelaku karena korban menolak berhubungan badan meski sudah bercumbu sebelumnya.
Baca juga:
Cantiknya Wajah Enno Parinah Si Korban Pembunuhan Pacul di Kemaluan
Rayuan Inilah yang Akhirnya Berbuah Tancapan Cangkul di Kemaluan