Jakarta Diguncang Bom, Ini Reaksi Jokowi dan JK

Jokowi tegaskan warga jangan takut, sementara JK masih belum mengambil sikap.

Feed.merdeka.com - Terjadi ledakan bom di pos polisi di depan pusat perbelanjaan Sarinah dan kafe kopi Starbucks, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari 2016. Dari foto-foto yang tersebar di dunia maya, ledakan awal yang terjadi di awal 10.40 WIB menyebabkan paling tidak tiga orang tewas.

Kadiv Humas Mabes Polri Anton Charliyan menyatakan bahwa, "Dari informasi sementara di lapangan terjadi ledakan bom sekarang. Kemungkinan besar bom tapi untuk lebih jelasnya petugas sedang ke sana."

Seperti dilansir merdeka.com, terjadi sedikitnya enam ledakan bunuh diri di kawasan Sarinah. Dilaporkan, empat orang tewas akibat insiden tersebut, termasuk pelaku bom bunuh diri. Hingga kini, kawasan Sarinah masih mencekam.

Terkait ledakan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tengah bertugas ke Cirebon dan Majalengka, menyerukan hal ini, "Kita semua tentu saja berduka atas jatuhnya korban atas peristiwa ini. Tapi kita semua juga mengencam tindakan yang mengganggu keamanan masyarakat," ujar Jokowi di hadapan awak media.

"Kita tidak boleh takut, tidak boleh kalah oleh aksi teror seperti ini. Saya harap masyarakat tetap tenang karena semua terkendali," ujar Jokowi.

Sedangkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sedang menjadi saksi di Pengadilan Tipikor ketika bom meletus. "Saya baru dengar juga," kata JK kaget di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016, seperti dikutip dari merdeka.com.

Karena belum tahu info awal, JK mengatakan, belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut."Saya belum bisa memberikan keterangan, nanti kita ketahui dulu apa yang terjadi sebenarnya," ujarnya.