Di balik semua manfaat, ada bahaya dalam menggunakan gendongan bayi.
Feed- Selama ribuan tahun, gendongan bayi telah digunakan untuk membawa bayi di dada atau punggung. Menurut dokter anak, William Sears, penulis The Baby Book: Everything You Need to Know About Your Baby from Birth to Age Two, anak yang digendong akan lebih tenang dan menangis lebih sedikit. Ditegaskan juga dalam sebuah artikel di situs resmi Sears bahwa anak yang digendong akan lupa untuk menangis.
Namun, kelompok keamanan konsumen mengingatkan bahwa jika gendongan bayi digunakan terlalu awal atau dengan cara yang salah, dapat membahayakan si kecil. Laporan dari Consumer Reports menyebutkan setidaknya 14 kematian yang berhubungan dengan gendongan bayi terjadi dalam 17 tahun terakhir dan puluhan lainnya cedera. Bila dijabarkan, maka inilah alasan mengapa menggunakan gendongan berbahaya bagi bayi Anda.
1. Jika bayi Anda di bawah empat bulan, dia bisa sesak napas
Menurut Consumer Product Safety Commission (CPSC), 12 dari 14 kematian dilaporkan berasal gendongan bayi yang terjadi pada anak berusia kurang dari empat bulan. "Dalam beberapa bulan pertama kehidupan, bayi tidak dapat mengontrol kepala mereka karena otot leher yang lemah. Kain gendongan dapat menekan hidung bayi dan mulut, menghalangi pernapasan bayi dan cepat mencekik bayi dalam satu atau dua menit," ungkap Consumer Product Safety Commission dalam situsnya.
2. Hindari gendongan dengan desain bayi ke posisi janin atau meringkuk
Hal ini dapat memberikan tekanan pada saluran pernapasan bayi Anda. Bahkan jika Anda memiliki gendongan biasa, periksa secara teratur untuk memastikan bayi tidak tenggelam ke bawah. Dagunya tidak harus bertumpu pada dadanya karena ini dapat mengganggu pernapasan normalnya.
via: aliexpress.com
3. Membungkuk dengan bayi di gendongan
Tekuk lutut daripada membungkuk jika Anda perlu untuk meraih sesuatu yang rendah. Jika Anda bersandar di atas, tekanan tubuh Anda bisa menyakiti bayi. Juga, dia bisa menyelinap bebas dari gendongan dan jatuh ke tanah. CPSC telah mendata puluhan luka-luka, termasuk patah tulang tengkorak, cedera kepala, memar, dan goresan yang terjadi ketika bayi terguling keluar dari gendongan.
Baca Juga:
Inilah Gejala Awal Kanker pada Anak