1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. K
  6.  » 
  7. KESEHATAN


  8. Reporter :     26 September 2017 19:24

    Mengapa pil PCC bikin orang masuk rumah sakit jiwa dan mematikan

    Perubahan mood pun terjadi, begitu pula dengan gangguan perilaku dan emosi.

    Feed.merdeka.com - Hebohnya adanya 60 orang dilarikan ke rumah sakit di Kendari, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu membuat publik terkaget-kaget. Apalagi, nyawa seorang siswa sekolah dasar harus melayang gara-gara pil PCC.

    Sebenarnya obat apa sih PCC itu? Mengapa efeknya begitu "dahsyat" sampai sebagian besar korbannya harus dilarikan ke rumah sakit jiwa.

    Beberapa korban ada yang langsung tak sadarkan diri, bahkan meninggal setelah mengonsumsi obat tersebut. Pasien yang selamat, dilaporkan mengalami kondisi mental terganggu. Sehingga harus diikat agar tidak mengamuk.

    Dikutip dari laman hellosehat.com, PCC merupakan singkatan dari Paracetamol, Cafein, dan Carisoprodol. Yuk kita bahas satu-satu nih kandungan PCC itu.

    1. Paracetamol

    Paracetamol merupakan jenis obat penghilang rasa sakit yang dijual secara bebas. Biasanya digunakan untuk mengurangi gejala sakit ringan hingga sedang seperti sakit kepala, flu, nyeri karena haid, sakit gigi, hingga nyeri sendi.

    Terdapat beberapa efek samping paracetamol, misalnya mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, feses pucat, hingga warna kulit dan mata menjadi kuning. Gejala tersebut tidak umum dirasakan oleh orang yang mengonsumsinya sesuai aturan.

    2. Cafein (kafein)

    Zat ini terdapat pada kopi, teh, ataupun cola untuk meningkatkan kesadaran, fokus, juga waspada. Oleh sebab itu, biasanya sehabis meminum kopi, rasa kantuk akan mengilang atau berkurang. Beberapa atlet bahkan menjadikan kafein sebagai stimulan. Kafein merupakan stimulan yang diizinkan penggunaannya oleh asosiasi atlet Amerika Serikat, atau disebut National Colegiate Athletic Association (NCAA).

    Pada dunia medis, biasanya kafein digunakan sebagai kombinasi dari penghilang rasa sakit (painkiller). Dalam hal ini, kafein bisa ditambahkan di paracetamol. Kafein juga digunakan untuk asma, infeksi kandung kemih, atau tekanan darah rendah.

    Kafein bekerja dengan memberi stimulan pada sistem syaraf pusat, jantung, juga otot pada tubuh. Efek yang diberikan adalah peningkatan tekanan darah, serta melancarkan aliran urin. Namun, efek tersebut bisa tidak terjadi pada orang yang telah rutin mengonsumsi kafein.

    Bila berlebihan, kafein bisa menyebabkan beberapa efek. Seperti cemas, serangan panik, naiknya asam lambung, peningkatan tekanan darah dan insomnia.

    3. Carisprodol

    Carisprodol adalah obat terbatas yang hanya bisa digunakan berdasarkan resep dokter. Carisprodol termasuk dalam obat muscle relaxer atau obat untuk membuat otot relaks dan memotong rasa sakit yang mengalir dari syaraf ke otak di kepala. Biasanya, carisprodol digunakan bersama untuk terapi fisik seperti otot dan tulang, misalnya cedera.

    Mengonsumsi obat ini bisa menyebabkan ketergantungan. Oleh sebab itu, obat ini tidak dijual secara bebas. Efek sampingnya mempengaruhi syaraf dan reaksi tubuh.

    Nah, efeknya dari ketiga kandungan itu berbahaya ketika diminum bersamaan.  Bila obat dikonsumsi bersamaan, sebagai obat PCC, efek dari masing-masing obat akan saling bekerja sama. Obat PCC akhirnya merusak susunan saraf pusat di otak. Perwujudannya beragam, namun secara spesifik PCC memunculkan efek halusinasi. Hal itu tampak dari beberapa korban saat ini.

    Perubahan mood pun terjadi, begitu pula dengan gangguan perilaku dan emosi. Gangguan tersebut disebut dengan "Bad Trip", yaitu gejala cemas, ketakutan, dan panik. Selain itu, penyalahgunaannya bisa menyebabkan overdosis hingga kematian.

    Jadi, enggak usah coba-coba deh!

    (Ratna Suci Ariyanti/ita)

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES